Banjir di Ketapang Meluas ke Enam Kecamatan

Teks foto
PERIKSA KESEHATAN : Tim medis memeriksa kesehatan warga di tengah musibah banjir yang melanda Jelai Hulu. Pemberian suplemen juga dilakukan agar daya tahan tubuh meningkat.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Banjir di Ketapang semakin meluas. Ada enam kecamatan diterjang banjir dalam sepekan terakhir. Ratusan rumah dan ribuan orang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, Yunifar Purwantoro, mengatakan banjir sudah merendam beberapa daerah di Ketapang sejak sepekan lalu. Ada enam kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Air Upas, Sungai Laur, Jelai Hulu, Hulu Sungai, Sandai, dan Marau.

“Rumah yang terdampak banjir berjumlah 382 rumah. Sementara untuk jumlah warga yang terdampak kurang lebih 1500 jiwa. Jumlah ini akan terus bertambah, karena masih ada beberapa daerah yang masih belum bisa dijangkau dan terganggu jaringan komunikasi,” kata Yunifar, Selasa (30/8).

Dia menjelaskan, banjir pertama kali terjadi di dua desa di Kecamatan Air Upas. Kemudian disusul satu desa di Kecamatan Sungai Laur. “Tiga hari terakhir, banjir kemudian melanda di Kecamatan Jelai Hulu. Awalnya hanya ada empat desa, saat ini sudah ada tujuh desa di Jelai Hulu yang terdampak banjir,” jelasnya.

Banjir juga merendam Kecamatan Hulu Sungai. Namun, tim dari BPBD tidak dapat menjangkau lokasi banjir, karena akses ke desa tersebut tidak dapat dilalui menggunakan kendaraan darat dikarenakan banjir. “Hari ini juga, banjir merendam Kecamatan Sandai. Kemudian di Kecamatan Marau juga sudah mulai banjir,” ungkap Yunifar.

Menurutnya, daerah yang terendam banjir ini semuanya berada di bantaran sungai. Banjir disebabkan meluapnya debit air sungai karena tingginya curah hujan. “Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan untuk dua pekan kedepan masih di atas rata-rata. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih waspada,” imbaunya.

Masyarakat yang terdampak banjir masih banyak yang bertahan di rumah yang memiliki dua lantai, khususnya di Kecamatan Jelai Hulu. Hal ini dikarenakan banjir hanya akan berlangsung beberapa hari saja. Sementara untuk daerah lainnya, masih dalam pendataan. “Update informasi terbaru terkendala jaringan telekomunikasi yang lemah,” paparnya.

Sedangkan untuk posko penanganan banjir, baru didirikan di Kecamatan Jelai Hulu. Masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan bisa disampaikan ke posko BPBD Ketapang untuk kemudian diserahkan kepada korban banjir. “Bantuan akan mulai disalurkan ke Jelai Hulu. Sedangkan untuk Air Upas sudah dilakukan pada Sabtu kemarin. Bantuan yang diberikan berupa makanan dan obat-obatan,” pungkas Yunifar. (as)

Berita Terkait